Sebagian besar dari kita tentu pernah mempelajari sejarah Perang Dunia 2 di bangku sekolah. Di dalam panggung perang ini ada beberapa diktator kejam yang memerankan peran utama, salah satunya adalah Adolf Hitler. Ia adalah seorang politisi Jerman dan ketua Partai Nazi (bahasa Jerman: Nationalsozialistische Deutsche Arbeiterpartei (NSDAP); Partai Pekerja Jerman Sosialis Nasional) kelahiran Austria. Ia menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 1933 sampai 1945 dan diktator Jerman Nazi (bergelar Führer und Reichskanzler) mulai tahun 1934 sampai 1945. Ia dalang dibalik Holocaust, pembunuhan secara kejam terhadap kaum Yahudi Eropa yang melegenda namun kebenarannya masih dipertanyakan.
Meski terkenal sebagai diktator yang kejam, namun ia memiliki model potongan kumis yang terkesan lucu, yaitu berbentuk kotak. Kelucuan kumis ini juga ditambah dengan keidentikan kumis pria kelahiran Austria, 20 April 1889 dengan kumis aktor komedi Inggris Charlie Chaplin.
Kesamaan kedua tokoh ini tak sebatas kepada kedua kumis mereka yang sangat ikonik, menurut Prof. Harry M. Geduld dari Indiana University ada beberapa kemiripan antara keduanya. Hitler lahir 4 hari setelah lahirnya Chaplin, Hitler lahir pada 20 April 1889 di Braunaum-inn, Austria dan Chaplin 16 April 1889 di London, Inggris. Mereka sama-sama membenci ayahnya yang galak dan mempunyai ibu yang sakit-sakitan, keduanya juga berasal dari keluarga berpenghasilan rendah.
Professor yang meninggal dunia Januari 2016 kemarin ini juga memaparkan bahwa kedua tokoh yang wataknya bertolak belakang di depan publik ini juga sama-sama mempunyai interest terhadap seni, Hitler ingin menjadi pelukis besar dan Chaplin ingin menjadi aktor drama di Inggris, letak perbedaannya terdapat pada kesuksesan kedua tokoh ini, Hitler gagal total dan justru menjadi diktator di Perang Dunia 2, dan Chaplin sukses menjadi aktor , bahkan aktor film.
Kedua tokoh berkumis jenaka ini mempunyai watak yang tak jauh berbeda, keduanya adalah pribadi yang mudah tergugah, tingkah laku yang penuh misteri dan kemarahan yang mengerikan.
Masalah siapa yang plagiator, Prof jebolan Indiana University ini mengemukakan bahwa Hitler lah yang “menjiplak” gaya kumis Chaplin. Pendapat ini tentu berdasar, Chaplin muncul dengan gaya kumis kotak pada film layar lebar keduanya, yaitu film “Kid’s Auto Race” pada tahun 1914, sedangkan Hitler tampil dengan kumis khasnya setelah Perang Dunia I (sekitar tahun 1918) dan Chaplin sudah muncul di puluhan film.
Sumber : Buku Iblis-iblis Wanita Hitler (Karya Dr. Mircea-Windhem Ph.D)
Leave a Reply