Jika Rindu adalah hujan
Maka aku telah tenggelam
Jika Rindu adalah hujan
Maka aku telah tenggelam
Berenang pun aku tak kuasa
Apalagi menyelematkan diri
Jika rindu adalah kemarau
Maka aku begitu haus dan kerontang
Tersiksa dahaga
Di ambang maut
Namun Izrail tak kunjung bertandang
Jika rindu adalah gempa
Maka aku adalah pemukiman yang porak-poranda
Maka aku adalah pelabuhan yang luluh lantak tersapu tsunami
Maka aku adalah manusia yang dimainkan maut
Entah ke mana akan berlindung
Jika rindu adalah diktator
Maka aku adalah pekerja rodi yang tak pernah dibayar pertemuan
Maka aku adalah warga shabra sartilla yang dibantai tak tersisa, hanya trauma yang hidup
Maka aku adalah warga Korea Utara yang terpencil dari dunia
Jika rindu adalah engkau
Maka aku akan tetap menjadi perindu
Meski lelah
Meski jengah
Meski terengah-engah
Jika rindu adalah aku
Maka aku kan menahanmu sebagai perindu
Mesku kau ambigu
Meski cintamu radu
Meski rasamu payau
Jika rindu adalah puisi
Aku ingin segera membaca bait terakhir
Meski akhirannya getir
Karena puisi ini membuatku kentir
Karena rindu adalah petir
Menyambar di hulu dan hilir
Menggangu saat badai dan silir
Terimakasih,puisi yang sangat bagus sekali
Visit Us