Aku harus segera melupakanmu
Sebagai mana bumi melupakan kemarau setelah disambangi hujan
Aku harus segera melupakanmu
Sebagaimana tisu yang menyapa pipimu selepas tangis yang syahdu
Aku harus segera melupakanmu
Sebagaimana sang kembara melepas haus setelah bersua oase
Aku harus segera melupakanmu
Sebagaimana pantai melupakan istana pasir yang telah tersapu ombak
Aku harus segera melupakanmu
Sebagaimana Ibrahim merelakan Ismail
Sebagaimana Abdul Muthalib merelakan Ka’bah yang akan diserang bala tentara Abrahah
Aku harus segera melupakanmu
Sebagaimana dini hari Januari melupakan Desember yang telah menjadi kenangan
Aku harus segera melupakanmu
Sebagaimana kau melupakanku setelah perjumpaan di bukit hijau, di tengah padang rumput
Ciputat, 23 Oktober 2019