Kau…
Yang dulu senyumnya begitu manis ku pandang
Kini malh membuatku terisak meradang
Kau…
Yang dulu menangis karenaku
kini giliranmu membuatku beku
Kau…
Yang dulu ada kala duka merajalela
Kini kau hampir membuatku gila
Kau…
Yang dulu selalu menjadi inspirasi saat aku bersikap bertindak-tanduk
Kini membuatku seolah-oleh terkutuk, tergopoh-gopoh, terseok-seok
bagai preman jalanan yang sedak mabuk
Kau…
Yang dulu selalu menyediakan bahumu untukku menangis
Kini malah meyediakan album kenangan yang penuh berisi cerita tragis
Dahulu kau berkata, cintamu hanya untukku,
PESRSETAN!!!!, ternyata itu cuma basa-basi pengantar luka yang mendera.
Remuk redam kacau balau
Ketika aku sadar,
Aku hanya selingan yang kau perhatikan ketika waktu senggang
namun kau campakkan ku saat rasa itu ada
melukaiku dengan sembilu, namun tak kunjung kau bunuh…
Palsu semua kasihmu ! berteburan janji manis laksana madu,
namun hal itu tak ubah rasa pahit dari empedu.
Mungkin aku terlalu bodoh untuk percaya pada sandiwara mu,
atau kau yang tak punya hati, tega ku kau campakkan…. kau mainkan dan kau buang saat kau bosan..
Kau….Kau….Kau….
Yang dulu pelita yang menyinari kegelapan..
kini berkhianat membakarku sekujur badan…
GOR Al-Hikmah 2, 5 Januari 2016
Leave a Reply