Kau Milikku
Kini aku berada di halusinasi tingkat tertinggi
Hangatnya sinar mentari tercuri senyum lugu itu
Obrolan semenarik apapun tersaingi bunyi namamu
Ingatanku terpause pada adegan saat pandangan kita bertemu
Rajai diriku wahai putri imajinerku!
Untuk apa kau telah melucuti sel demi sel ingatanku
Malah kau berlari entah kemana… lorong hitam ke jagat antah berantah
Masifnya pesona mu merangsek paksa bahkan sampai alam mimpiku
Aku tak tau, apakah itu sekedar bunga tidur atau ilham-Nya
Rontok semua amarah saat aku menghadapi sorot mata bersahaja
Zaitun yang melegenda kalah berkhasiat hanya dengan satu dua patah kata-katamu
Umbra cahya yang menerangimu bak sebuah gubuk di tengah sahara kala siang bolong
Qur’ani benar tindak-tandukmu membuat aku terbisu menanggapi
Ohhhh Kau yang menghangatkan namun tak membakar
Hangatkanku dengan peluk kasihmu, hingga aku tertidur selamanya di pangkuanmu…
8 Maret 2016
Leave a Reply